Luthfi Muawan, kerja keras dan prestasi

Luthfi adalah peraih medali perak di International Conference of young Scientists (ICYS), di Rusia Bulan April yang lalu. Luthfi tinggal di desa pedalaman di sebuah wilayah dataran tinggi di Desa Penaruban, Bukareja, Purbalingga. Di desanya ini banyak terdapat perkebunan teh yang kemudian menjadi ide untuk penelitiannya.
 
Dengan judul "The Potential of The Tea Leaf Extracts (Camelia synensis) as Marine Fishnatural Preservatives" atau potensi ekstrak daun teh sebagai pengawet alami ikan laut. Penelitian tersebut dianggap juri menjadi terobosan baru untuk mengubah  pola pengawetan ikan laut dengan menggunakan bahan alami. Ide ini juga muncul karena keprihatinan Luthfi akan pengawetan ikan laut yang kerap dilakukan dengan menggunakan zat kimia yang berbahaya seperti formalin.
 
Selama proses penelitian ini, Luthfi harus banyak berkorban selama tiga bulan. Awalnya, dia harus rajin mencari ikan segar ke kecamatan, karena di desanya sangat sulit mencari ikan segar karena sudah diberi formalin. Dengan ditemani oleh ayahnya, Luthfi naik motor mencari ikan tersebut ke kecamatan. Selanjutnya karena laboratorium di sekolahnya di SMA I Klampok Banjarnegara, fasilitasnya kurang lengkap, terpaksalah dia bersama timnya harus ke laboratorium di Universitas Jenderal Sudirman. (Unsud). Jadi Luthfi harus naik motor dulu selama 10 menit kesekolahnya, kemudian melanjutkan dengan naik bus selama satu jam untuk sampai ke Unsud.
 
Apakah yang membuat perjuangan Luthfi begitu terasa hebat? Karena Luthfi melakukan semua ini hanya dengan satu tangan. Sejak lahir Luthfi memilliki keterbatasan fisik, tangan kirinya tidak utuh, hanya sampai siku. Namun keterbatasan fisik ini tidak  menghalangi aktivitasnya sehari-hari, dan juga tidak membuat ia minder akan kekurangannya. Bahkan Luthfi mengendarai motornya ke sekolah dengan menggunakan satu tangan. "Bapak saya selalu bilang, Tuhan itu maha adil. Kalau saya dilahirkan dengan punya kekurangan, pasti saya juga punya kelebihan. Tinggal saya yang harus mencari tahu dan menggali kelebihan saya agar saya bisa berhasil dan berprestasi," kata Luthfi dengan senyum bangga.
 
Selamat ya Luthfi, semoga kisah hidupmu memacu semangat generasi muda Indonesia untuk selalu berprestasi.

Komentar