Hari Anak Nasional vs Hak Anak


Hari anak nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2011 akan diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Repubik Indonesia sebagai Panitia Penyelenggara Hari Anak Nasional 2011. Penyelenggaraan HAN 2011 mengusung Tema “Anak Indonesia Sehat, Kreatif dan Berakhlak Mulia”.
Dengan masih banyaknya anak-anak Indonesia yang terlantar karena kemiskinan, kekerasan, dan ketidakadilan, muncul pertanyaan besar apa ya dampak yang signifikan dari peringatan hari anak nasional yang diselenggarakan setiap tahunnya? Kita perlu merefleksikan diri apakah hak-hak anak bukan hanya teori hitam di atas putih yang menjadi pidato para pejabat yang diteriakkan setahun sekali pada peringatan Hari Anak Nasional? Atau hanya sekedar menjadi materi pidato yang bersifat retorika, bahan presentasi, diskusi dan komitmen.

Kita juga tidak perlu berretorika apakah negara sudah melindungi hak anak yang seharusnya sudah menjadi tugas negara,seperti yang ditulis di UUD , tapi dari lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga, adakah tindakan nyata dari para orangtua di rumah tangga sudah melindungi hak anak? Berdasarkan Konvensi Hak Anak yang telah disahkan melalui Keputusan Presiden No. 36 tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on The Rights of The Child.

Ada 4 prinsip dasar hak anak yang terkandung di dalam Konvensi Hak Anak, yaitu:
  1. Non-diskriminasi (setiap anak punya hak untuk tidak dibeda-bedakan berdasarkan perbedaan latar belakang, warna kulit, ras, suku, agama, golongan, keluarga, gender, kondisi fisik & mental, dll)
  2. Kepentingan yang terbaik bagi anak (setiap anak berhak mendapatkan yang terbaik)
  3. Hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan (setiap anak berhak untuk hidup dan berkembang normal, oleh karenanya setiap anak berhak memperoleh jaminan pertolongan, penyelamatan dan perawatan kesehatan dalam kondisi sakit, berbahaya dan mengancam jiwa, hak mendapatkan tumpangan dan makanan untuk kelangsungan hidupnya, hak memperoleh pelayanan kesehatan dalam kondisi sakit maupun sehat, hak mendapatkan perkembangan anak, fisik dan mental termasuk pendidikan rohani, dan hak mendapatkan pengajaran hal-hal yang baik)
  4. Penghargaan terhadap pendapat anak (setiap anak berhak untuk dihargai pendapatnya dan diberikan kesempatan untuk berdiskusi/tanya jawab)
Di Indonesia sendiri, angka-angka kekerasan terhadap anak  tidak pernah menunjukkan angka menurun, namun kecenderungannya selalu meningkat, baik dalam hal kuantitas maupun kualitas.  Angka pastinya sih sulit diperoleh karena banyak kasus kekerasan yang tidak dilaporkan, terutama apabila kekerasan tersebut terjadi di rumah tangga. Banyak masyarakat menganggap, kekerasan di rumah tangga adalah urusan domestik, sehingga tidak selayaknya orang luar, aparat hukum sekali pun ikut campur tangan.

Di pingiran jalan kota Jakarta, atau di prapatan lampu merah masih kita lihat anak-anak kecil lusuh dengan muka terkena terik matahari berkeliaran tanpa pengawasan orangtua mencari recehan dari pengendara mobil atau penumpang di angkot dan di biskota. Karena kemiskinanlah anak-anak kecil yang seharusnya menghabiskan waktunya dengan bermain di rumah dan belajar disekolah turut membantu ekonomi keluarga. Kemanakah orangtua mereka? Bukankah mencari uang adalah tugas orangtua? Lagi-lagi faktor kemiskinan yang menjadi kendala masyarakat kelas menengah ke bawah untuk bisa memikirkan kesejahteraan dan pendidikan anak-anaknya, wong urusan perut saja sudah membuat mereka pusing.

Saya pikir agar tema “Hari Anak Nasional” tidak hanya menjadi slogan spanduk belaka, kita  sebagai orang tua dari lingkungan yang paling kecil ini, perlu turut membantu anak-anak kita yang merupakan generasi masa depan bangsa untuk mengenal hak-hak anak. Saya yakin tidak semua orang tua tahu apa itu 4 prinsip dasar hak anak, tapi dengan sosialisasi kepada masyarakat, saya percaya kita sebagai orang tua yang bertugas mengasuh, mendidik, dan membesarkan mereka akan sangat menghargai anak sebagai  pribadi yang utuh dan mandiri layaknya seorang dewasa. Selamat Hari Anak Nasional 2011, semoga anak-anak kita siap menjadi generasi penerus para pemimpin bangsa menuju masa depan yang jauh lebih baik….Amin.

Komentar