Mendaki gunung bagi sebagian orang yang sangat hobi menaklukkan ketinggian puncaknya, mungkin sudah biasa, tapi mendaki gunung dengan hanya satu kaki plus sederet prestasi yang mendunia, itu sangat istimewa. Saya begitu takjub ketika mendengar berita ada seorang yang dengan keterbatasannya berhasil menaklukkan 10 gunung di Indonesia. Saya juga punya pengalaman dalam mendaki gunung, untuk fisik yang sempurna saja kita menemukan rintangan yang cukup berat, apalagi untuk orang yang berkaki satu, kita pantas mengacungkan jempol untuk kegigihannya.
Sabar begitu namanya sesuai dengan kesabarannya dalam menghadapi hidup, sudah berkutat di dunia pendakian sejak tahun 1985. Puluhan gunung pernah didakinya. Sederetan gunung tinggi di Indonesia seperti Gunung Merapi, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, pernah didakinya. Selain mendaki gunung, ia juga aktif mengikuti perlombaan balap sepeda, dan panjat dinding. Sabar bahkan pernah memenangkan medali emas kejuaraan panjat dinding Asia di Korea pada tahun 2009.
Pria kelahiran 9 September 1968 ini kehilangan seluruh kaki kanannya dalam kecelakaan kereta api pada tahun 1996 silam. Namun, Sabar tetap menjalankan tugas sebagai suami dengan bekerja sebagai pembersih gedung di Kota Solo. Ia juga bekerja di banyak tempat yang membutuhkan keberanian menghadapi ketinggian. Rumahnya yang sederhana di Kampung Gendingan, Jebres, ditempatinya bersama istri dan satu anaknya.
Sabar merupakan seorang pendaki tuna daksa (kaki satu) yang akan menancapkan bendera merah putih di puncak tertinggi Eropa, Elbrus, 17 Agustus mendatang. "Saya akan buktikan kepada rakyat Indonesia bahwa keterbatasan fisik bukanlah suatu halangan untuk meraih kesuksesan." Ujarnya dengan penuh semangat. Menjadi tuna daksa tidak membuat Sabar kehilangan semangat hidup. Ide ini sudah lama ingin ia realisasikan. Ia ingin meyampaikan pesan dalam misinya tersebut, yaitu memberikan contoh yang baik kepada generasi muda Indonesia agar tidak gampang menyerah, dan selalu berprestasi.
Pengalamannya selama ini dalam mendaki gunung yang membuatnya yakin mampu mendaki puncak tertinggi Eropa, Elbrus, bersama tim ekspedisi merah putih. Untuk mendaki puncak Elbrus, Sabar akan didampingi ketua pendakian Budi Cahyono dan beberapa pendaki gunung profesional Indonesia. Tak hanya mendapatkan restu dari Ketua DPR Marzuki Alie, Sabar juga telah mendapatkan restu dari Presiden SBY yang telah menerimanya di istana negara pada hari Rabu (27/7) yang lalu. Rencananya, pada tanggal 16 Agustus 2011 Presiden akan melakukn teleconfrence dengan Sabar di tengah pendakiannya yang berada di ketinggian sekitar 4600 menuju puncak Elbrus.
Sabar begitu namanya sesuai dengan kesabarannya dalam menghadapi hidup, sudah berkutat di dunia pendakian sejak tahun 1985. Puluhan gunung pernah didakinya. Sederetan gunung tinggi di Indonesia seperti Gunung Merapi, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, pernah didakinya. Selain mendaki gunung, ia juga aktif mengikuti perlombaan balap sepeda, dan panjat dinding. Sabar bahkan pernah memenangkan medali emas kejuaraan panjat dinding Asia di Korea pada tahun 2009.
Pria kelahiran 9 September 1968 ini kehilangan seluruh kaki kanannya dalam kecelakaan kereta api pada tahun 1996 silam. Namun, Sabar tetap menjalankan tugas sebagai suami dengan bekerja sebagai pembersih gedung di Kota Solo. Ia juga bekerja di banyak tempat yang membutuhkan keberanian menghadapi ketinggian. Rumahnya yang sederhana di Kampung Gendingan, Jebres, ditempatinya bersama istri dan satu anaknya.
Sabar merupakan seorang pendaki tuna daksa (kaki satu) yang akan menancapkan bendera merah putih di puncak tertinggi Eropa, Elbrus, 17 Agustus mendatang. "Saya akan buktikan kepada rakyat Indonesia bahwa keterbatasan fisik bukanlah suatu halangan untuk meraih kesuksesan." Ujarnya dengan penuh semangat. Menjadi tuna daksa tidak membuat Sabar kehilangan semangat hidup. Ide ini sudah lama ingin ia realisasikan. Ia ingin meyampaikan pesan dalam misinya tersebut, yaitu memberikan contoh yang baik kepada generasi muda Indonesia agar tidak gampang menyerah, dan selalu berprestasi.
Pengalamannya selama ini dalam mendaki gunung yang membuatnya yakin mampu mendaki puncak tertinggi Eropa, Elbrus, bersama tim ekspedisi merah putih. Untuk mendaki puncak Elbrus, Sabar akan didampingi ketua pendakian Budi Cahyono dan beberapa pendaki gunung profesional Indonesia. Tak hanya mendapatkan restu dari Ketua DPR Marzuki Alie, Sabar juga telah mendapatkan restu dari Presiden SBY yang telah menerimanya di istana negara pada hari Rabu (27/7) yang lalu. Rencananya, pada tanggal 16 Agustus 2011 Presiden akan melakukn teleconfrence dengan Sabar di tengah pendakiannya yang berada di ketinggian sekitar 4600 menuju puncak Elbrus.
Komentar